Minggu, 21 November 2010

Kabupaten Kutai Timur

Kabupaten Kutai Timur memiliki 18 wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Sangatta (ibukota Kabupaten/Ibukota Kecamatan Sangkulirang), Kec. Muara Bengkal, Kec. Muara Ancalong, dan Kec. Muara Wahau,Telen, Sandaran, Busang, Kaliorang, Kongbeng, Bengalon, Rantau Pulung, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Karangan, Kaubun, Batu Ampar dan Long Masengat dan dengan memiliki 135 desa.

POSISI STRATEGIS KUTAI TIMUR :

POSISI KUTAI TIMUR PADA KONSTELASI REGIONAL KALIMANTAN BERADA:
PADA JALUR POROS REGIONAL LINTAS TRANS KALIMANTAN YANG MENGHUBUNGKAN JALUR TANJUNG SELOR-TANJUNG REDEB KE SAMARINDA (IBUKOTA PROVINSI) - BALIKPAPAN DAN KABUPATEN PASIR KE PROVINSI KALSEL, KALTENG DAN KALBAR.
•PADA KONSTELASI NASIONAL MENGHADAP KE ARAH SELAT MAKASSAR YANG MERUPAKAN JALUR PELAYARAN NASIONAL, REGIONAL DAN INTERNASIONAL.
•DALAM LINGKUP PROPINSI, KEBERADAAN KABUPATEN KUTAI TIMUR PADA JALUR POROS REGIONAL LINTAS TRANS KALIMANTAN YANG MENGHUBUNGKAN JALUR TARAKAN (KOTA ORDE II) – TANJUNG SELOR – TANJUNG REDEB KE SAMARINDA (KOTA ORDE I – IBUKOTA PROPINSI) – BALIKPAPAN (KOTA ORDE I) – KABUPATEN PASIR – KALIMANTAN SELATAN, KALIMANTAN TENGAH DAN KALIMANTAN BARAT SEHINGGA POSISI STRATEGIS INI BERPOTENSI UNTUK :
1.MENJADIKAN IBUKOTA KABUPATEN KUTAI TIMUR YAITU KOTA SENGATA BERFUNGSI SEBAGAI KOTA TRANSIT.
2.AKSES KELUAR WILAYAH CUKUP TERBUKA SEHINGGA MEMBUKA PELUANG PEMASARAN HASIL SDA DARI KUTAI TIMUR

Jumat, 19 November 2010

DESA SUSUK LUAR


Desa Susuk Luar, merupakan bagian dari beberapa desa yang ada di Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur.
Desa ini terdaftar sebagai desa tertinggal, yang sangat ironis ditengah otonomi daerah yang memuncak dengan kemandirian pembangunannya, namun desa ini masih sebagai desa miskin dan tidak berdaya dalam pembangunan dan pengembangan berbagai sektor, termasuk ekonomi dan pendidikan. masyarakat masih dalam tataran ekonomi dibawah/ tidak mampu/ elit= ekonomi sulit.
masyarakat masih belum menikmati kesejahteraan dan kenyamanan pembangunan, perangkat desa yang belum berjalan maksimal, kondisi jalan desa yang belum baik, listrik tidak ada, akses jalan antar desa belum terbuka dan nyaman,

posisi masyarakat sebagai objek, masih belum sebagai subjek pembangunan. desa ini belum memberikan "prestasi" pembangunan apapun baik di tingkat kecamatan, Kabupaten. provinsi maupun di tingkat nasional dari sektor apapun.



Kode Wilayah Kelurahan/Desa: 64.08.11.2005

(cacatan dari pengamatan langsung)